
11 Ragam hias Papua dalam artikel ini setidaknya terus mengalami perkembangan dan kreasi. Mulai dari bahan yang utamanya hingga variasi coraknya. Karakteristik motif dalam ragam hiasnya yang paling jelas adalah lebih menonjolkan gaya etnik khas Pepua.
Seni terapan maupun seni murni di Papua sangat unik dan berkarakter, Seprti contohnya penerapan motif-motif berbagai kabupaten di pulau Papua sangat kaya akan makna simbolis dan filosofis.
Karakterisitk motif yang paling menonjol di Papua terletak pada penggunaan warna-warna yang mencolok. mereka menggunakan warna dari alam, seperti warna merah dari tanah, warna putih dari Kapur.
Implementasi penggunaan warna eksotik tersebut seperti pada ukiran kayu, anyaman, kain dan barang-barang karajinan lainnya.
Keragaman motif Raga hias Papua penggunaannya dapat kita jumpai pada rumah adat mereka, pakaian tradisional termasuk perlengkapan upacara adat. Bahkan beberapa suku asli Papua memberikan hiasan pada tubuh mereka.
Motif yang popular bagi orang Papua banyak menggambarkan flora dan fauna yang sangat unik. Termasuk simbol-simbol alam sebagai bagian kepercayaan dan kehidupan sosial masyarakat Papua.
Beberapa motif yang popular pada ragam hais Papua, seperti burung cendrawasih sebagai burung khas Papua, hewan serangga, ikan, motif figuratif, tumbuhan sagu, sedangkan motif geometris seperti motif garis zigzag atau spiral.
Baca juga: Ragam Hias Tradisional Terancam? Sebagai Budaya Indonesia
Ada 11 motif ragam hias Papua dari sekian banyak jenis dan ragamnya. Ragam hias dengan berbagai motif ini sebagai bukti betapa kayanya negeri Indonesia dengan berbagai suku dan budaya serta tradisi, termasuk hasil karya seni motif ragam hiasnya.
1. Motif Cendrawasih

Motif burung Cendrawasih merupakan salah satu jenis burung yang menjadi icon Papua. Burung yang memiliki bulu yang indah ini merupakan warisan budaya yang sangat berharga dari Papua.
Di Indonesia motif etnik pada berbagai suku sangat banyak. Suku-suku tersebut memainkan peran penting dalam seni dan budaya. Jika kita melihat karya senu Papua. Maka kita menemukan variasi seni terapannya, seperti kain, anyaman, ukiran kayu, dan barang kerajinan lainnya.
Desain burung Cendrawasih yang menjadi simbol keanggunan dan kecantikan bagi masyarakat Papua. Motif ini sangat menarik karena dari ekor bulunya yang panjang jika perpaduan dengan berbagai motif tumbuhan tradisional khas Papua akan sangat menarik. Inilah keunikan Papua
Biasanya penggambaran burung cendrawasih pada berbagai media pembuatannya senatural mungkin. Keindahan yang dimiliki burung cendrawasih ini, semakin natural itu kelihatan semakin cantik.
2. Motif Asmat

Jika kita menyebut kata Asmat pastilah orang mengenal suku ini adalah bagian dari Daerah Papua di Indonesia. Keunikannya dari tradisi asmat. Kaitannya dengan hasil seni adalah ukiran ukiran patung figuratifnya. Membuat orang mengenal bahwa ini adalah hasil seni motif ragam hias tradisional dari Papua.
Suku Asmat memang terkenal sebagai pengrajin patung yang mahir hampir sama aja mungkin dengan orang-orang Bali atau Toraja. Karakteristik karya produk suku Asmat memang sangat berbeda. Maka tidak heran orang mencari beberapa hasil patung orang Papua sebagai souvenir unik.
Motif dengan berbagai ragam hias yang umum kita temukan di Papua sangat beragam. Karyanya terinspirasi dari beberapa gambar figuratif atau gambar manusia binatang. Elemen geometris yang tersusun secara artistik setiap motif berdasarkan makna dalam kehidupan dan kepercayaan suku Asmat.
Misalkan saja motif figuratif manusia itu melambangkan penghormatan terhadap leluhur mereka dan ketertarikan antara anggota suku yang sangat beragam di Papua.
Unik dan estetis dominan hasil karya-karya pahatan orang suku Asmat. Mereka menggunakan patung sebagai ritual adat upacara kematian sebagai warisan keluarga. Menghormati setiap ukiran menganggapnya bagian integral dari pewarisan budaya yang harus terjaga dan harus mereka hormati.
3. Motif Komoro

Nah yang menarik dari motif Komoro adalah sebuah simbol pada budaya Papua sebagai semangat berjuang dan keberanian bagi penduduk asli Papua.
Selain itu, motif komoro juga mereka annggap sebagai simbol kreativitas dan inovasi budaya. Motif komoro penggunaannya sebagai upacara adat sebagai bentuk penghormatan dan semangat kehidupan serta menujukkan keberanian penduduk asli Papua dalam mengarungi kehidupan.
Penggunaan warna cerah dan mencolok menjadi ciri khas yang membedakan motif Komoro dengan beberapa motif motif lainnya di Papua. Warna pilihannya seringkali berani kontras dan menciptakan visual yang menarik penuh dengan makna dalam kehidupan menjadi ketertarikan orang membeli seni khas Papua.
Pemakaian motif Komoro seringkali kita temui dalam menghias rumah adat sebagai elemen utama dalam perlengkapan upacara upacara adat di Papua.
4. Motif Honai

Secara simbolis Honai adalah sebuah penggambaran dari filosofi rumah tradisional khas masyarakat Papua. Honai merupakan struktur rumah tradisional yang biasanya terbuat dari anyaman daun dan kayu yang memiliki bentuk bulat seperti kubah.
Motif Honai secara filosoif menciptakan gambaran visual tentang kehidupan orang Papua. Keunikan Honai inilah menggambarkan kehidupan harmonis dan bahagia dalam keluar dan masyarakat Papua.
Motif ini bukan hanya sekedar ornamen visual Gambar rumah etnik khas Papua. Tapi juga menyiratkan filosofi mendalam yang mencerminkan kehidupan yang damai suatu keluarga dan kebahagiaan pada masyarakat Papua.
Ciri khas motif Honai terletak pada model rumahnya kemudian penggunaan warna-warna alami seperti coklat, hijau, dan kuning..
Intinya makna simbolis motif Honai sebagai representasi kesatuan, kehidupan yang berdampingan secara harmonis, dan kebahagiaan dalam kebersamaan suatu keluarga besar orang Papua.
5. Motif Prada

11 Ragam hias Papua yang kelima ada Motif Prada menjadi simbol penting yang merefleksikan kekayaan alam Papua, terutama terkait dengan tambang emas Grasberg, Tembagapura, dekat Gunung Puncak Jaya.
Gunung Grasberg dikenal sebagai salah satu tambang emas terbesar di dunia yang terletak di Papua, Indonesia. Motif ini menjadi lambang visual yang merepresentasikan keberlimpahan sumber daya alam yang dimiliki oleh Papua. Mmenjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan masyarakat setempat.
Walaupun secara umum motif Prada ini ada disetiap daerah di indonesia, tapi di Papua, motif ini memadu padankan dengan motif tradisional yang etnik membuatnya semakin eksotik.
Warna-warna yang digunakan mungkin mencerminkan kilauan emas atau warna-warna yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Motif Prada menjadi sarana untuk mengungkapkan kebanggaan dan keterikatan dengan kekayaan alam masyarakat Papua.
Prada lebih dari sekadar hiasan visual. Motif tersebut juga memuat makna filosofis yang dalam. Melalui motif ini, masyarakat Papua menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan alam. Serta bagaimana sumber daya tersebut dapat memberikan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat Papua.
6. MOTIF MATOA

Matoa adalah buah asli Papua yang tumbuh liar di hutan-hutan Papua. Bentuk buahnya lonjong, ukurannya seperti buah pinang. Ketika masih muda, buah Matoa ini berwarna hijau. Setelah matang, warnanya berubah menjadi hijau kekuningan atau cokelat kemerahan.
Konon buah Matoa ini memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan
Penggambaran motif Matoa dengan berbagai ragam hiasnya secara dekoratif tanpa banyak melakukan variasi. Sehingga orang akan langsung mengenalinya sebagai motif buah matoa. Motif yang mereka kerjakan nggak cuma buahnya, perpaduan dengan daun matoa menjadikan ragam ini lebih menarik.
Motif ini bermakna sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah kesuburan dan kekayaan alam Papua.
Konon menurut masrakat Papua, Pemakai motif ini berharap menampakkan pribadi yang matang, cakap, disukai banyak orang, dan berdedikasi.
7. Motif Patung Mbis
11 Ragam hias Papua, yang ketujuah adalah Motif Patung Mbis. Ide motif Patung Mbis berasal dari karya seni masyarakat Asmat, Papua.
Patung ini menggambarkan kumpulan leluhur yang telah meninggal. Patung ini sekaligus menjadi simbol permohonan agar anggota keluarga yang masih hidup tidak terganggu.
Pembuatan motif batik bertema Patung Mbis menjadi upaya untuk menciptakan desain motif batik yang mengekspresikan sisi keunikan sekaligus sisi misterius Papua.
Terutama dalam hal upacara kesuburan dan penghormatan terhadap leluhur/tokoh suku mereka.
Motif ini melambangkan harapan akan kesuburan dan wujud penghormatan kepada para leluhur.
Mereka yang mengenakan batik ini berharap menunjukkan karakter yang kuat, ramah, cinta keluarga, dan menghormati leluhur
8. MOTIF PERISAI PAPUA

Motif Perisai Papua berangkat dari bentuk kerajinan perisai ukiran tradisional khas Papua, terutama jika lihat dari nilai estetikanya yang mengesankan.
Unsur motif ini berupa perpaduan dari bentuk perisai dan bentuk lainnya yang tersusun secara acak tapi tetap tertata dalam komposisi yang harmonis.
Motif ini melambangkan keberanian dan alat menjaga diri dari bahaya yang mengintai kemudian mewujudkannya sebagai kekayaan seni budaya ukiran Papua.
Gambar perisai yang menonjol menyimbolkan bahwa seni budaya lokal yang kuat menjadi tameng sekaligus filter bagi budaya global yang memerlukan seleksi sebelum masuk ke Indonesia.
Pemakai motif ini berharap bisa bersikap ramah, nasionalis, dan mencintai alam beserta kesenian Papua
9. MOTIF NOKEN
11 Ragam hias Papua, yang kesembilan adalah Noken. Ide motif Noken berasal dari tas tradisional Papua penggunaannya dengan cara disandang menggunakan kepala. Tas ini bernama noken.
Noken biasanya terbuat dari serat kulit pohon Manduam, pohon nawa, atau anggrek hutan. Ukuran noken tentu beragam, tergantung penggunaannya berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat.
Kebanggan kita sebagai bangsa Indonesia karena noken sudah menjadi karya tradisional yang akui oleh UNESCO sejak 4 Desember 2012 silam.
Unsur pembentuk motif batik ini terdominasi oleh kebutuhan masyarakat sehari-hari, khususnya para ibu. Motif ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah kreativitas dan kekuatan manusia.
Pemakai motif Noken ini berharap menjadi pribadi yang kuat, pekerja keras, cerdas, bermartabat, cinta keluarga, dan mencintai alam beserta kesenian Papua
10. MOTIF KULIT KOMBOUW
Motif kulit Kombouw berasal dari bentuk lukisan pada kulit kayu kombouw. Kulit kayu ini sering terbuat dari lembaran menyerupai kain kanvas.
Pohon kombouw banyak tumbuh di sekitar Danau Sentani. Tradisi melukis di kulit kayu ini sudah berlangsung sejak empat abad silam.
Ada banyak motif yang sejenis oleh masyarakat di Asei dan pemakaiannya hingga hari ini, seperti motif yoniki, fouw, aye mehele, kheleauw, dan kheyka.
Penggambaran ulang motif adat kulit kayu kombouw dengan sentuhan kreasi baru untuk menghindari munculnya motif adat yang sakral. Kreativitas ini sukses menciptakan kreasi baru dengan nuansa seni profan yang lebih dinamis.
Konsep di balik penciptaan motif ini bertujuan untuk melukiskan kembali keindahan motif tradisional dari lukisan kulit kayu kombouw.
11. MOTIF TIFA
Tifa adalah alat musik tradisional khas daerah timur Indonesia, seperti Papua dan Maluku. Sekilas, bentuk dan fungsinya hampir sama dengan alat musik Gendang.
Tapi, suara alat musik tifa terdengar lebih ringan. Tifa gunanya untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan, bahkan tarian tradisional. Kini, alat musik tifa menjadi ide motif batik khas Papua.
Gak cuma alat musik, ada juga unsur lain yang juga menyemarakkan motif ini. Kamu bisa mendapati tombak, panah, perisai, dan ukiran yang menjadi ikon Papua.
Di balik motif ini, masyarakat Papua bakal mengekspresikan ketangguhan mereka, terutama dalam hal melawan musuh.
Meski begitu, kekuatan ini tetap harus mengungkapkannya secara indah dan estetis, misalnya melalui penggambaran senjata dan perisai, juga suara bunyi-bunyian tifa yang merdu. Mereka yang mengenakan ragam hias ini berharap memiliki kepribadian yang kuat dan bermartabat
Ayo kita rawat kekayaan seni dan budaya Indonesia
3 Responses