Hewan Mitologi Indonesia keberadaanya masih mempercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia, walaupun itu sebagian kecil menganggapnya sebagai mitos.
Artikel sebelumnya saya sudah mengulas inspirasi tumbuhan yang menjadi tema ragam hias Indonesia, sekaligus mengaitkannya dengan storynomic.
Baca juga: Mistifikasi Ragam Hias flora
Pada tulisan kali ini mari membincangkan secara umum tentang jewan mitologi khas indonesia
Hewan mitologi yang mungkin dapat menjadi inspirasi ragam hias khas Indonesia.
Jika negara china kita mengenal hewan mitologi seperti naga dan burung phonix.
Bahkan mereka percaya sebenarnya hewan itu pernah ada dan mendiami dunia ini.
Bayangan saya, dengan mengngkan tema-tema hewan mitologi yang khas Indonesia tentu menarik untuk dijadikan mediu karya ragam hias.
Apakah untuk ukiran kayu sebagai ornamen, pahatan batu, guci atau mungkin untuk motif-motif pada batik dan kain tradisional pada umumnya.
Saya membayangkan beberapa binatang mitos Indonesia dapat menjadi ide atau inspirasi bagi seniman atau pengrajin yang bersentuhan dengan ragam hias.
Hal ini menarik karena beberapa masyarakat mengaggap bahwa hewan mitologi ada bermakna tolak bala.
Maknanya sebagai pelindung atau bahkan sebagai hewan pembawa rezky.
Saya berharap jika tangan dingin para pengrajin dan seniman mengungkapkannya dalam sebuah karya seninya dapat mewujudkannya lebih artisitik.
Garuda Dewa Wisnu: Inspirasi Karya Seni Kontemporer
Saya yakin keren jika burung Garuda menurut mitologi Indonesia ini menjadi bagian dari ragam hias kontemporer.
Imajinasi liar yang anak gen Z suka akan sangat menginspirasi ragam hias Garuda.
Jika selama ini hewan mitos Garuda Dea Wisnu banyak mengaplikasikannya pada seni patung atau lukisan.
Selanjutnya mungkin bisa menjadi alternatif untk menstilirisasi burung tersebut dalam bentuk ragam hias.
Penggambaran Garuda yang dalam mitologi bukanlah burung garuda yang ada pada lambang Pancasila.
Garuda yang saya maksudkan makhluk yang jadi kendaraan Dewa Wisnu dalam ajaran Hindu.
Saya membayangkan ekspresi dalam ragam hias dari kepala maupun sayapnya menambah nilai artistik ragam hias tersebut.
Karya seni kontemporer saat ini yang sedang masyarakat gandrungi menjadi peluang besar untuk membuat lebih variatif.
Termasuk motif yang pengembangannya dalam bentuk ragam hias
Dalam buku Narasi Mitos dan Legenda Indonesia, garuda merupakan makhluk berwujud manusia berkepala burung elang yang mengilustrasikan keberanian dan keperkasaannya.
Garuda Dewa Wisnu ini penggambarannya gagah perkasa dengan tubuh yang sangat besar. Tubuhnya berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna putih dan sayapnya berwarna merah.
Semoga hewan ini dapat menjadi inspirasi untuk mengapilkasikannya dalam bentuk ragam hias khas Indonesia, bahkan bisa mendukung produksi ekonomi kreatif bidang seni rupa maupun fashion.
Lembuswana: Legenda Mitologi Masyarakat Kutai
Jika kita berkunjung ke Museum di Kutaikartanegara, maka kita akan melihat patung lembusuwana berwarna emas di tengah menhdap ke sungai Mahakam.
Peluang ekonomi kreatif untuk mengekspresikannya dalam bentuk ragam hias, dalam mengekpresikan tidak harus mirip sperti apa adanya, tapi stilirisasi yang meyerupai lembusuwana itu akan lebih keren.
Lembuswana adalah makhluk mitologi Indonesia yang masyarakat Kalimantan percayai, khususnya yang tinggal di daerah Kutaikartanegara.
Konon, makhluk berkepala singa, bersayap elang, berbelalai gajah, dan bersisik ikan ini merupakan penguasa Sungai Mahakam yang tinggal di dasar sungai sebagai pelindung Kutai.
Menariknya dari bentuk lembusuwana ini karena bentuk tubuhnya yang unik ini sangat cocok manakala pengembangannya dalam ragam hias ataupun ornamen yang melakat pada suatu benda.
Berani mencoba? ya..ini peluang usaha sekaligus kita merawat sejarah yang pernah ada di Kutai, mari kita melihat dari sisi peluang seni dan budaya sekaligus sisi ekonominya, Bagaimana? Gaskeeen!!
Warak Ngendog: Peluang Bisnis Seni Kontemporer
Memang ada-ada saja pada masyarakat Indonesia berkaitan dengan mitos, bahkan kalau kita amati mungkin saja Indonesia sebagai negara yang banyak memproduksi kisah mitos dalam kehidupan.
Inilah peluang bagi komunitas yang beraktivitas untuk ekonomi kreatif, peluang usaha dengan mengem bangkan ragam hias yang berkaitan dengan hewan mitologi khas Indonesia.
Saya membayangkan Warak Ngendok ini mengimplementasikannya pada motif lucu dan menggemaskan, untuk karya kreatif untuk produk bisnis, yaa..namanya juga peluang, pasti ada saja pangsa pasarnya tersendiri..
Perlu kita ketahui bahwa makhluk ini namanya warak ngendog karena penggambarannya sebagai seekor badak yang membawa telur di punggungnya.
Informasi penting teraji secara kronologis. Bagian-bagian tubuh makhluk ini terdiri dari naga, burung, dan kambing. Warak ngendog biasanya menjadi maskot dalam acara Dugderan yang terlaksana beberapa hari sebelum puasa.
Momen-momen semacam ini jika memanfaatkannya secara optimal terutama untuk pengembangan ekonomi kreatif sanggat berpeluang menguntungkan dari sisi ekonomi.
Ahool Gunung Salak: Kreasi Ragam Hias lebih Artistik
Hewan mitologi Indonesia lainnya adalah Ahool merupakan hewan seperti kelelawar raksasa yang tinggal di hutan Pulau Jawa.
Bisa saya bayangkan seandainya kita menerapkannya dalam ornamen atau karya fashion konpemporer, dengan suguhan cerita yang menarik, pasti ada juga penggemarnya.
Banyak pula sumber yang mengatakan bahwa hewan ini sering terlihat di Gunung Salak. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ahool mempunyai sayap sepanjang tiga meter.
Nah ini menarik bukan jika, jika para seniman dan pengrajin yang awalnya terlihat seram, namun mengemasnya lebih artistik, saya yakin ragam hias atau motif Ahool juga akan ada yang menyukainya.
Ilustrasi Gunung salak yang indah itu menjadi bagian dari desain ragam hias Ahool akan membuat orang penasaran, yang penting karya ragam hias itu tampak indah, bukan laha mengerikan atau bahkan menakutkan.
Seni ragam hias jika melihat perkembangannya dari dahulu bentuk yang biasanya lucu kemudian menyenangkan orang melihatnya.
Jadi Ahool walaupun hewan yang mengerikan, namun ketika mengemasnya dalam rangkaian ragam hias untuk mendukung ekonomi kreatif bidang seni rupa, fashion ataupun kerajinan akan tampak memiliki nilai jual yang tinggi, yakinlah!
Naga Besukih: Ilustrasi ragam hias yang abadi
Mitos Naga bukan hanya ada popular pada masyarakat china, namun mitos hewan naga juga terkenal pada masyarakat selat bali, namanya Naga Besuki.
Seni kontemporer yang mengangkan hewan naga selalu seaja menarik, bukan saja dari cerita-cerita yang mengitarinya, tapi dari segi vusual juga sangat menarik dan artistik.
Naga besukih merupakan naga yang menceritakan dalam asal-usulnya pada Selat Bali, nah anda sudah paham kalau karya seni ragam hias di tangan orang Bali saya yakin sangat indah dan estetik.
Cerita Naga Besukih ini sangatlah cocok jika berpadu dengan motif untuk produk kreatif.
Karena saat ini terutama generasi Z sangat penasaran dengan hal-hal yang berbau mitos, nah inilah kesempatan membuat produk kreatifnya.
Menurut cerita tersebut, naga ini bisa dipanggul menggunakan genta milik pemujaan Begawan Sidi Mantra. Menceritakannya pula bahwa naga besukih dapat mengeluarkan emas dan permata dari sisiknya.
Barang seni kerajinan dapat memberika karakter tersendiri, ketika Naga Besukih ini kita eksporasi dalam bentuk karya seni kontemporer.
Airavata Dewa Indra: Kreasi Ragam Hias Thailand
Dalam mitologi India, Airavata adalah seekor gajah putih yang punya tiga kepala dan jadi gajah yang menjaga seisi alam semesta.
Peluang membuat ragam hias yang mengambil motif Airavata ini sangat menarik menjadi peluang bisnis menjanjikan.
Kita menyaksikan bagaimana negara Thailan yang mengeksplore hewan gajah ini sebagai icon negera tersebut.
Bahkan mempopularkannya pada berbagai bentuk dengan ragam has yang artistik.
Konon kisahnya bahwa Wilayah nusantara sebelum masuknya agama Islam sudah menjadi kawasan persebaran ajaran dan kepercayaan Hindu.
Hal inilah yang membuat Airavata juga jadi binatang mitologi yang akrab di kalangan masyarakat Nusantara, khususnya penganut kepercayaan Hindu.
Kisah tentang Airavata yang ditunggangi oleh Dewa Indra yang bersenjatakan Bajra untuk membasmi makhluk-makhluk jahat.
Tentu ini sangat menarik diceritakan dan lebih menarik lagi jika hewan mitologi ini berkembang dalam bentuk motif seni untuk berbagai produk kreatif, ayo kita kreatif dan mencoba peluang usaha ini!
titin
keren nih tulisannya
athobasomarannu70@gmail.com
terima kasih kk