
Tren Ragam Hias Islami yang ramai kita jumpai pada buan ramadhan ini, produk tersebut antara estetis dan makna yang terlupakan.
Sahabat Indonesia, pernah nggak kamu ngeh, kalau banyak produk di sekitar kita. Pakai motif-Motif Islami dari baju hijab, kaos tulisan kaligrafi arab, sampai dekorasi rumah.
Begitu lihat pola geometris (ala turkies) atau kaligrafi arab yang artistik, bahkan motif tumbuhan yang simetris (dekoratif). Pasti langsung deh kamu bilang, visualisasi ini “bernuansa islami?”
Tapi sebenarnya motif-motif itu bukan sekedar hiasan biasa lo! Ada filosofi mendalam di baliknya. Tapi begini nih pernah nggak kepikiran bahwa semua produk yang menggunkan desain Islami itu beneran paham maknanya atau cuman ikut tren biar kelihatan estetik yang islami.
Menurut saya, pribadi banyak banget yang sekedar tempel pola tanpa ngerti sejarah atau nilai spiritualnya, padahal ini juga bagian dari seni mengenal maknanya.
Padahal mestinya kamu tahu bahwa ragam hias yang Islami itu punya cerita yang panjang. Nggak cuman soal visual yang cantik yang estetik.
Tapi juga tentang harmoni keseimbangan dan refleksi ketuhanan. Sayangnya di zaman sekarang makna itu sering tenggelam di balik gemerlapan estetika yang indah serta label yang “laku di pasaran”.
Jadi menurut kamu bagaimana jadinya kalau motif yang Islami lebih sering terkomersialisasi daripada mengenal maknanya.
Apakah kita bakal kehilangan esensi dari seni yang sudah berkembang berabad-abad. Justru ini kesempatan buat kita mengedukasi lebih banyak orang tentang keindahan sekaligus kedalaman filosofinya.
Bagaimana? yuk kita membahas beberapa hal yang berkaitan dengan seni ragam hias yang Islami, biar kamu nggak salah menilai karya seninya.
Baca juga: Ragam Hias Batik Religius: Makna yang Jarang diketahui
Dari Filosofi yang mendalam jadi sekedar Gaya Dekorati
Pernah nggak sih lo ngeh.. kalau motif-motif islami yang sering kita lihat itu sebenarnya bukan sekedar hiasan doang?
Dari dulu seni dalam Islam punya tujuan yang lebih mendalam menyampaikan nilai spiritual lewat pola yang harmonis dan pola makna.
Hal ini sebenarnya sama saja dengan pola pola ragam hias atau Batik bahkan ornamen tradisional yang ada di Indonesia.
Para seniman ataupun pengrajinnya itu juga membuat karya berlandaskan beberapa makna dan tradisi yang mereka pegang teguh.
Jadi sebenarnya di setiap negara itu hampir sama planya, memaknai sebuah ragam hias atau dekorasi yang berciri khas suatu negara termasuk dalam keyakinan suatu agama.
Misalkan saja coba lihat pola geometris yang melambangkan keteraturan. Kalau kita dalami sebenarnya keteraturan dari para pengrajin membuat motif-motif geometris itu.
Hal lainnya, misalkan motif tumbuhan yang menggambarkan keindahan surga. Kaligrafi arab yang bukan cuman tulisan, tapi juga cara menjaga kehormatan ayat ayat suci Alquran.
Artinya, Seni ini bukan cuman soal seni, tapi juga refleksi dari kebesaran sang Pencipta.
Tapi coba kamu perhatikan di pasaran sekarang ini banyak produk yang asal comot motif-motif islami tanpa peduli filosofi di baliknya.
Kaligari arab dipasang asal asalan di kaos atau dekorasi rumah kadang bahkan ke balik atau enggak jelas bacaannya.
Pola geometris, menggunakannya cuman biar kelihatan bernuansa Islami. Padahal esensinya nggak pernah benar-benar mereka pahami.
Akibatnya seni yang seharusnya sakral dan penuh dengan makna malah jadi sekedar elemen dekoratif yang kehilangan rohnya!
Komersialisasi tanpa Konteks: Antara tren dan penghormatan
Dari sini kita tentu senang kalau seni bercorak Islami makin dikenal, apresiasi Indonesia sebagai negara muslim terbesar, tentu hal ini menjadi menarik.
Tapi beda cerita kalau ini hanya soal keuntungan bisnis. Aa banyak kasus di mana motif islami diambil begitu saja dicomot begitu saja, tanpa pemahaman konteks atau nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Contohnya:
Hijab dan Baju dengan motif Kaligrafi
Kamu pernah lihat nggak sih hijab atau baju dengan motif kaligrafi arab yang kalau dilihat dari jauh memang keren sih tapi pas kita perhatiin lebih dekat dan lebih jelas lagi kok jadi agak mikir, bahkan telihat kurang sopan.
Misalnya ada tulisan bismillah atau bahkan tuisan Allah yang dipasang di tempat kurang pantas di bagian bawah baju di celana atau malah di sepatu. (kan kurang tepat!!)
Padahal kaligrafi ini bukan cuman hiasan, tapi punya arti spiritual, punya makna yang harus dijaga.
Kalau asal tempel tanpa mikirin maknanya bukannya jadi bentuk penghormatan malah bisa jatuh pada sesuatu yang sebenarnya tidak sopan.
Sayangnya hal-hal semacam ini sering kejadian karena banyak orang cuman ngejar disain biar kelihatan unik dan kelihatan bernuansa Islami.
Tapi sebenarnya mereka lupa membuat riset lebih dulu dan lebih dalam harusnya sih kalau mau pakai motif kaligrafi di fashion yang tetap ada ada kesadaran dan rasa hormat.
Jangan sampai niatnya pengen tampil stylish tapi malah nggak sadar bikin sesuatu yang sebenarnya nggak sesuai. Ayo kita mulai desain Islami yang tetap keren, tapi juga tetap menghargai makna yang ada.
Motif Geometris tanpa makna
Coba perhatikan lagi beberapa barang-barang yang motifnya geometris khas islami. Mulai dari wallpaper, sarung bantal atau cover handphone.
Hal itu langsung bilang bernuansa islami padahal banyak yang pakai motif itu cuman karena kelihatan estetik tanpa tahu maknanya.
Contoh yang jelas pola segi delapan yang sebenarnya melambangkan keseimbangan dunia dan akhirat. Pola bintang dan lingkaran yang punya filosofi keteraturan dalam ciptaan Allah
Sayangnya kalau pakai alasan-alasan tanpa pengerti esensinya seni yang penuh makna ini. Malah jadi sekedar ornamen visual yang kehilangan nilai-nilai filosofi keislamannya.
Jadi maksud saya begini bukannya nggak boleh sih kamu menggunakan motif geomatris di barang sehari-hari. Justru keren dan bagus kalau bisa memperkenalkan seni islam yang lebih luas.
Tapi alangkah lebih kerennya lagi kalau kita juga tahu filosofi di baliknya. Sehingga tidak asal tempel bukan cuman ikut ikutan tren.
Biar bagaimanapun seni islami lahir bukan cuman terlihat. Tapi juga buat bahan renungan semacam seni dakwah.
Ya jadi awalnya cuman sekedar tempel-tempel motif biar kelihatan Islami. Kenapa nggak sekalian kita apresiasi lebih mendalam sudut filosofi dan maknanya.
Kaligrafi Arab di produk non-Muslim
Yang lebih menarik lagi misalkan ada brand dari luar negeri yang menggunakan kaligrafi pada produk mereka menurut saya sih kayaknya mereka nggak ngerti arti sebenarnya.
Misalkan dari jaket sepatu sampai jaket kaligrafinya emang keren secara visual ya, tapi masalahnya sering kali mereka asal comot tanpa tahu maknanya.
Yang lebih parah lagi ada juga yang naruh tulisan Allah tadi ya contohnya di barang-barang yang jelas bertentangan sama jalan islam misalnya fashion yang enggak sesuai penggunaannya., kalau udah begini masih bisa di bilang apresiasi atau malah eksploitasi.
Maksud saya dengan penggunaan kaligrafi arah pada tempat yang sebenarnya tidak tepat itu menunjukkan bahwa seni islam itu sering banget jadi komoditas tanpa ada rasa hormat dan nilai nilainya.
Padahal buat orang muslim ya kaligrafi arab bukan cuman elemen dekoratif tapi ada spiritualitas yang mendalam.
Kalau kamu asal pakai tanpa pemahaman bukan yang melestarikan budaya atau nilai nilai islami malah jatuhnya kayak mereduksi sesuatu yang sakral jadi sekedar estetika.
Makanya penting banget buat kamu lebih kritis dan nggak gampang terbuai sama tren. Karena kalau seni islami cuman jadiin gimick komersial tanpa makna, apa enggak sayang banget ya?
Dari Konsumen ke Produsen: Bagaimana seharusnya kita menyikapi?
Khususnya kamu sebagai muslim, kamu sadar nggak sih? Kalau kita juga punya peran dalam menjaga makna seni Islami.
Kadang kita asal beli barang yang kelihatan Islami tanpa mikirin lebih jauh apakah desainnya buatannya dengan pemahaman yang benar atau cuman sekedar tempelan biar laku di pasaran?
Nah saat ini kalau kita terus-terusan konsumtif tanpa sedikit kritis kita sebenarnya ikut ambil dalam tren komersialisasi yang bikin seni islami kehilangan makna
Jadi dari pada cuman jadi konsumen yang ikut arus kenapa enggak kita mulai bijak dalam memilih dan membeli produkproduk yang memiliki ragam hias islami.
Pertanyaan selanjutnya kira kira apa sih yang bisa kita lakuin pertama pahami maknanya sebelum beli sesuatu yang ada motif islaminya coba cari tahu filosofi di baliknya.
Kedua pilih produk yang menghormati nilai-nilai islami dukung pengrajin atau brand yang benar benar ngerti seni islami bukan yang cuman ikut tren tanpa peduli esensinya.
Ketiga gunakan dengan bijak, kalau punya baju atau dekorasi dengan kaligrafi yang mengambil ayat suci pastikan terpakai atau penempatannya yang layak.
Jangan sampai niatnya mau tampil islami, tapi malah tanpa sadar kurang menghormati nilai nilai islam.
Jika kamu lebih menghargai maknanya, maka kamu bukan cuman sekedar pakai atau membeli, tapi juga ikut menjaga dan melestarikan seni yang udah menjadi warisan para seniman islami siapa lagi kalau bukan kita?
Mengembalikan Makna dalam keindahan

Tren Ragam Hias Islami, Sebenarnya kalau kita mau merenungkan tentang tren ragam hias Islami.
Kita sewajarnya menyadari bahwa di dalam Islam, Karya seni bukan sekedar sesuatu yang enak ngelihatnya, tapi juga punya makna yang lebih dalam.
Motif-motif Islami dari pola geometris sampai kaligrafi bukan cuman ngebuatnya yang penting terlihat estetik dan menarik. Tapi juga sebagai refleksi penyerahan diri, keseimbangan hidup dan Mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Jadi kalau kamu ketemu sesuatu terutama ragam hias yang berlabel motif islami, jangan cuman fokus pada visual tampilannya doang ya!
Ayo coba lihat lebih mendalam dan pahami filosofinya dan pastikan keindahan yang kita pakai. Juga membawa makna sekaligus tidak melanggar ketentuan Agama serta tidak sekedar mengejar tren semata.
Di bulan ramadan yang penuh berkah ini momen yang pas banget buat kamu belajar lebih peka dalam memaknai segala sesuatu. Termasuk dalam seni yang mengutamakan keindahannya melalui ragam hias Islami.
Sejatinya keindahan yang sesungguhnya adalah yang bisa membawa kita lebih dekat dengan sang pencipta.
Semoga kita nggak cuman menikmati seni islami dari segi visualnya saja, tapi kita juga bisa mengapresiasi makna di balik karya seni itu.
Selamat menjalankan ibadah ramadhan semoga setiap langkah dalam hidup kita penuh keberkahan. Amin.