Ornamen Rumah Tradisional Banjar: Leksikon dan Fungsi Sosial

posted in: TRADISI | 0
Bagikan ke
Ornamen Rumah Tradisional Banjar: Leksikon dan Fungsi Sosial

Ornamen Rumah Tradisional Banjar  adalah motif atau ragam hias yang terdapat pada beberapa bagian rumah adat orang banjanr.

Di balik keindahan dan gagahnya rumah tradisional Banjar yang berdiri anggun di Kalimantan Selatan. Tersimpan kisah panjang tentang budaya, nilai, dan kearifan lokal yang di wariskan turun-temurun.

Melalui ornamen yang indah dan menawan, rumah Tradisional Banjar begitu memberikan kisah yang penuh makna dalam kehidupan.

Ornamen Rumah tradisional Banjar merupakan salah satu wujud kebudayaan fisik karena salah satu hasil karya manusia yang bersifat konkret dan berwujud benda yang dapat di raba serta di lihat.

Rumah tradisional mampu beradaptasi dengan lingkungan alam sehingga hadirnya di tengah-tengah pembangunan rumah modern sebagai bukti eksistensi rumah tradisional Banjar. Hal ini juga menunjukkan kekayaan budaya masyarakat Banjar yang menjadi bukti kebinekaan Indonesia.

Melalui artikel berjudul “Klasifikasi Leksikon dan Fungsi Nilai Sosial Ornamen Tradisional Rumah Banjar“,  Hestiyana  dari Balai Bahasa Kalimantan Selatan  menuliskan dengan apik dalam jurnal Mabasan: Masyarakat Bahasa & Sastra Nusantara. Terbit Juni 2020

Hestiyan membawa kita menelusuri lebih dalam tentang betapa kayanya makna di balik setiap ornamen dan motif yang melekat pada rumah adat Banjar tersebut.

Rumah Banjar: Lebih dari Sekadar Tempat Tinggal

Sejak dahulu, masyarakat Banjar hidup berdampingan dengan sungai. Maka tidak heran kalau Rumah panggung menjadi solusi adaptif terhadap geografis tanah rawa. Hal ini juga sekaligus cermin kecerdasan lokal dalam berarsitektur.

Namun lebih dari itu, rumah tradisional Banjar bukan sekadar tempat bernaung; ia adalah manifestasi nilai sosial, spiritualitas, dan filosofi hidup masyarakatnya.

Masyarakat Banjar selalu memegang teguh kearifan lokalnya, dalam setiap kehidupan termasuk memberikan ukiran atau ornamen pada setiap sudut rumah mereka.

Setiap ukiran, setiap motif, tidak hanya hiasan semata, melainkan simbol-simbol komunikasi budaya yang penuh makna.

Baca juga : Mengenal Aksara Incung: Menari di Kain Batik Kerinci

Menyelami Leksikon Ornamen Tradisional

Masyarakat Banjar memiliki rumah tradisional Banjar, antara lain: (1) bubungan tinggi, (2) gajah baliku, (3) gajah manyusu, (4) balai laki, (5) balai bini, (6) palimasan, (7) palimbangan, (8) cacak burung atau anjung surung, (9) tadah alas, (10) joglo, (11) lanting.

Dalam artikelnya, Hestiyana mengklasifikasikan ornamen rumah Banjar berdasarkan bagian-bagian arsitektur yang di beri ukiran, antara lain:

1.    Pucuk Bubungan

Dalam rumah tradisional Banjar dengan tipe bubungan tinggi, di temukan pucuk yang lancip atau sering disebut layang-layang. Pucuk pada rumah tradisional tersebut terdapat ukiran dengan motif (1) tumbuhan paku alai, (2) bogam, dan (3) tombak (keris).

Kemudian, pada tipe palimasan terdapat ornamen dengan bentuk sungkul yang memiliki motif (1) anak catur, (2) piramida, dan (3) bulan bintang.

Selanjutnya, rumah tradisional dengan tipe palimbangan, balai laki, balai bini, serta cacak burung terdapat ornamen dengan ukiran jamang dengan motif (1) anak catur yang kiri kanannya terdapat tumbuhan paku alai dan (2) halilipan (babalungan ayam).

2.    Pilis (Papilis)

Pada pilis (papilis) ini, di temukan ornamen tumbuhan kasau dan penutup ujung kasau bubungan, banturan, dan batis tawing (kaki dinding) di bagian luar.

Leksikon yang di gunakan pada pilis atau papilis yakni (1) rincung gagatas, (2) pucuk rabung, (3) tali bapintal, (4) dedaunan, (5) kumbang bagantung, (6) paku alai, (7) kulat karikit, (8) gagalangan, (9) iitikan, (10) sarangwanyi, (11) kambang cangkih, (12) teratai, dan (13) gigi haruan.

3.    Tangga

Leksikon ornamen yang terdapat pada pucuk tangga, yaitu (1) kanas atau nenas, (2) kembang melati yang kuncup, (3) tongkol daun pakis, (4) belimbing, (5) payung, dan (6) bulan sabit. Kemudian,

leksikon ornamen yang terdapat pada panapih tangga, antara lain (1) tali bapintal, (2) dedaunan, (3) buah mengkudu, dan (4) sulur-suluran. Lalu, leksikon ornamen yang terdapat pada pagar tangga, yakni tali bapintal.

Selanjutnya, leksikon ornamen yang di temukan pada kisi-kisi pagar tanda meliputi (1) bogam melati, (2) galang bakait, (3) anak catur, (4) motif huruf S, dan (5) geometris.

4.    Palatar (Teras)

Palatar atau teras merupakan bagian depan rumah yang sering di beri hiasan ornamen. Seperti jurai samping kiri dan kanan atas, batis tawing (kaki dinding), serta kandang rasi.

Leksikon ornamen yang di temukan pada jurai, yakni (1) hiris gagatas, (2) pucuk rabung, (3) daun paku, dan (4) sarang wanyi.

Pada batis tawing terdapat leksikon ornamen, yaitu (1) dedaunan, (2) sulur-suluran, dan (3) buah mengkudu.

Kemudian, leksikon ornamen yang terdapat pada kandang wasi, antara lain (1) sulur-suluran, (2) anak catur, (3) geometris, (4) bogam melati, dan (5) gagalangan.

5.    Lawang (Pintu)

Leksikon ornamen yang terdapat pada dahi lawang, yaitu (1) tali bapintal, (2) sulur-suluran, (3) bunga-bunga dengan tambahan kaligrafi Arab.

Kemudian, leksikon ornamen yang di temukan pada jurai lawang yang terdapat pula pada dahi lawang, yaitu (1) tali bapintal, (2) sulur-suluran, dan (3) bunga-bunga yang ditambahkan kaligrafi Arab.

Selanjutnya, leksikon ornamen yang terdapat pada daun lawang, yakni (1) tali bapintal, (2) hiris gagatas, (3) pancar matahari.

6.    Lalungkang (Jendela)

Leksikon ornamen tradisional rumah Banjar yang terdapat pada lalungkang atau jendela, yakni tatah bakurawang dengan motif meliputi (1) bulan penuh, (2) bulan sahiris, (3) bulan bintang, (4) bintang sudut lima, (5) daun jalukap, dan (6) daun jaruju.

7.    Watun

Watun merupakan bagian rumah yang memiliki lantai terbuka. Bagian watun ini diberikan ornamen pada panapihnya atau dinding watun. Leksikon ornamennya, yaitu (1) tali bapintal, (2) sulur-suluran, (3) dedaunan, (4) kambang taratai, (5) kaca piring, (7) kananga, (8) kambang matahari, dan (9) buah-buahan.

8.    Tataban

Letak tataban ada pada sepanjang kaki dinding bagian dalam di ruang panampik basar. Leksikon ornamen yang diberikan di sepanjang tataban, antara lain (1) tali bapintal, (2) dedaunan, dan (3) sulur-suluran.

9.    Tawing Halat

Tawing halat adalah dinding pembatas utama dalam sebuah rumah. Leksikon ornamen yang terdapat pada tawing halat meliputi (1) tali bapintal, (2) buah, dan (3) daun-daunan dengan kombinasi kaligrafi Arab.

10.Sampukan Balok

Sampukan balok merupakan pertemuan dua atau tiga ujung balok. Leksikon ornamen yang terdapat pada sampukan balok tersebut, yaitu (1) dedaunan dan (2) garis-garis geometris

Penelitian ini berhasil merekam perbendaharaan kata (leksikon) yang tidak hanya kaya dari segi estetika, tetapi juga memuat makna filosofis dan budaya.

Fungsi Sosial Ornamen: Refleksi Nilai Kehidupan

Lebih jauh lagi, Hestiyana mengungkap bahwa ornamen-ornamen ini juga membawa fungsi sosial yang kental:

Nilai Silaturahmi: setiap ornamen yang saling mengikat Menggambarkan betapa eratnya hubungan kekeluargaan dan persaudaraan dalam masyarakat Banjar.

Makna mengusung Nilai Gotong Royong pada ornamen terlihat dalam proses membangun rumah, di mana seluruh warga saling membantu tanpa pamrih.

Nilai Musyawarah: Dalam menentukan ornamen rumah, masyarakat Banjar biasa berdiskusi bersama, menunjukkan semangat demokrasi lokal.

Dengan demikian, rumah Banjar bukan hanya artefak budaya, melainkan juga penjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Peluang untuk penelitian selanjutnya

Sebagai sebuah karya ilmiah, artikel dari Hestiyana ini sudah sangat kuat dalam menggali data dan mendeskripsikannya. Untuk memperkaya dan mengembangkan penelitian lebih lajut ebih memperkaya penelitian ini ke depannya.

Visualisasi Lebih Detail

Peneliti selanjutnya dapat memperdalam bagaimana visualisasi dari ornamen tersebut dengan menganalisanya secara seni ilustrasi ukiran rumah Banjar. Hal ini akan membantu masyarakat untuk memahami bentuk-bentuk ornamen secara lebih konkret dengan berdasarkan pad seni visual (seni rupa)

Perbandingan Antar Tipe Rumah

Hal menarik juga dapat dilakukan untuk penelitian lebih lanjut adalah membandingkan ornamen rumah tipe bubungan tinggi, gajah baliku, dan palimbangan secara lebih eksplisit akan memperkaya analisis.

Eksplorasi Nilai Religiusitas

Mengingat adanya unsur kaligrafi Arab dalam ornamen, Peneliti selanjutnya juga berpeluang melakukan penelitian lebih lanjut dengan pendalaman tentang bagaimana nilai-nilai Islam mempengaruhi filosofi arsitektur Banjar.

Melalui eksplorasi mendalam yang dilakukan Hestiyana, kita diajak untuk melihat bahwa setiap rumah Banjar adalah kitab budaya yang terbuka.

Setiap ornamen adalah ayat-ayat yang menceritakan tentang semangat persatuan, kerja sama, dan kearifan lokal masyarakatnya Banjar.

Di tengah derasnya modernisasi, warisan ornamen rumah Banjar menjadi pengingat indah bahwa budaya tidak hanya untuk dikenang, tapi untuk terus dihidupkan.

Semoga dengan pemahaman ini, rasa cinta kita terhadap warisan budaya Indonesia semakin dalam, dan upaya pelestariannya semakin kuat.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *