Ragam Hias Indonesia dalam artikel sederhana ini, saya hanya ingin berbagi cerita tentang dunia Ragam Hias di Indonesia.
Inilah tulisan yang pertama menampilkan dalam artikel ini berkaitan dengan segala macam karya ragam hias yang ada di indonesia.
saya berharap kita peduli semakin besar terutama mengangkat tema-tema karya seni yang ada di Indonesia.
Negeri kita ini sangat kaya dengan karya etnik dengan berbagai motif ragam hiasnya.
bahkan jumlah dan ragamnya tidak dapat terdeteksi secara pasti berapa jenis ragam hias yang ada di Indonesia.
Menurut data jumlah provinsi di Indonesia saat ini tahun 2024
sebanyak 38 Provinsi, sedangkan kabupaten/kota sebanyak 416 dari semua itu jumlah pulaunya tidak kurang dari 17.000 pulau.
Dari data tersebut bisa membayangkan banyaknya jenis ragam hias di tiap provinsi, kabupaten hingga kepulaunya?
Artinya untuk ragam hias yang berkembang di Indonesia, saya memprediksi tidak kurang dari 5.000 jenis ragam hias.
Hanya saja belum ada data yang akurat berapa jumlah dan jenis ragam hias di indonesia.
Tantangan di Indonesia
ragamhiasindonesia Hal ini sebuah tantangan buat kita semua untuk mendokumentasikan ragam hias tersebut
Sehingga masyarakat indonesia dapat mengetahui sendiri atau manca negara terutama generasi mendatang.
Kita cenderung abai dan kurang memiliki kepedulian terhadap pelestarian karya seni ragam hias khas Indonesia.
Ragam Hias pada umumnya dapat menemukannya pada karya seni rupa.
Baik dalam bentuk seni rupa murni ataupun dalam bentuk karya seni rupa terapan.
pada umumnya kita akan menemukan ragam hias itu dalam karya batik, ukiran, hasil pahatan, sarung, barang kerajinan pada umumnya.
Ragam hiasnya Indonesia pada umumya menjadi karakter utama dari karya seni tersebut.
Mulai dari motif, ragam hias hingga ornamennya dari setiap daerah di Indonesia akan menjadi ciri khas daerah tersebut.
Misalkan batik di jawa akan sangat berbeda dengan kain khas Batak atau Tana Toraja.
Demikian juga ragam hias Papua akan terlihat khas jika membandingkannya dengan batik kalimantan yang mewakili suku dayaknya.
Nah ini lah yang menarik untuk kita ulas dan perkenalkan kemasyarakat tentang ragam hias di Indonesia.
Ragam hias yang menjadi bagian penting dari karya seni rupa ini pada umumnya di ambil dari bentuk-bentuk tertentu.
Seperti tumbuhan, hewan, manusia, polygonal hingga bentuk geometris, semua bentuk-bentuk itu pada umumya sudah terstilirisasi
Atau dalam bentuk dekoratif yang wujudnya selain berbentuk dua matra juga berbentuk tiga matra.
Untuk menyamakan persepsi terkait dengan ragam hias.
Maka saya akan memberikan sedikit penjelasan yang kiranya dapat memberikan persamaan persepsi.
Berkaitan dengan ragam hias Indonesia dengan berbagai variannya.
Dari Motif ke Ornamen
Terkadang kita mendengarkan beberapa defenisi yang kurang tepat berkaitan dengan Motif dan Ragam hias ataupun ornamen.
Memang hampir mirip-mirip saja ketiga istilah tersebut, pada prinsipnya motif adalah bentuk yang mewakili suatu benda atau tumbuhan.
Atau mungkin binatang bahkan bentuk manusia, misalkan motif gajah, burung cendrawasih, atau motif bunga matahari atau mungkin saja motif manusia.
Lalu yang mengatakan ragam hias ialah perpaduan antara beberapa motif yang terpadu sehingga membentuk ragam hias.
Biasanya perpaduan ini tetap mengikuti kaidah komposisi maupun irama dalam karya tersebut.
Jadi secara sederhana motif adalah bentuk dasar pembuatan ragam hias yang terpadu dengan baik.
Atau dapat menyebutnya bahwa motif adalah bagian dari ragam hias, motif berbentuk tunggal sedangkan ragam hias perpaduan berbagai motif.
Bagi saya, kita tidak perlu mempermasalahkan defenisi dari motif ataupun ragam hias.
Yang terpenting adalah bagaimana kita melestarikan dan menjaga karya-karya seni ragam hias yang ada di Indonesia.
Dengan berbagai macam variannya, apapun motifnya.
Apapun ragam hias yang membentuknya ataupun ornamen yang mengistilahkannya bagi masyarakat adalah sesuatu yang bebas makna dan tidak perlu menjadi pertentangan.
Terkadang kita banyak mempermasalahkan sesuatu itu dari istilah dan defenisi yang pada akhirnya membuyarkan substansi dari ragam hias itu sendiri.
Yang menarik dari motif yang berkembang di Indonesia itu cenderung mengambil pada dua obyek utama
yakni motif tumbuhan dan motif hewan.
Sedangkan motif yang berbentuk manusia itu cenderung sudah terstilirisasi, seperti motif yang ada di Asmat di Papua atau motif Dayak di kalimantan, bentuk manusianya seperti totem atau mirip manusia.
Ragam Hias dari Barat ke Timur Indonesia
Mengenai mengapa kecenderungan motif yang ada di Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian barat sangat berbeda ini nanti akan kita bahas tersendiri, namun motif tersebut terlihat semakin ke timur atau semakin masuk ke masyarakat tradisional.
Maka cenderung motif yang ada semakin etnik atau semakin unik. Kita bisa bandingkan motif di Jawa Barat dengan Papua, atau Maluku sangat terlihat berbeda.
walaupun mungkin motif yang itu sama, misalkan motif burung, ekspresi orang jawa barat akan berbeda cara mengekspresikannya Orang papua, inilah yang biasa menyebutnya dengan etnoestetika, keindahan yang sangat spesifik untuk masing-masing budaya.
Tekait dengan ragam hias, perpaduan suku dan budaya di suatu provinsi juga melahirkan ragam hias yang sangat bervariasi, apalagi saat ini jaman modern, stlilirisasi dari ragam hias yang kita temui semakin beraneka ragam.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia kaya akan berbagai ragam hiasnya, dari sinilah awal saya katakan pentingnya mendokumentasikan secara baik ragam hias yang berkembang saat ini maupun yang sudah mulai punah, karena ada beberapa ragam hias yang sagat menjaga tradisi dan budaya setempat, mulai dari motif hingga penerapannya di berbagai media sudah jarang kita temui.
Secara umum ragam hias berupa pola atau motif yang terulang-ulang dengan berbagai variasi untuk mengisi ruang kosong yang ada pada media tersebut, tujuannya untuk lebih memperindah dan memberikan nuansa estetika yang mendalam.
Tentu menyadari atau tidak makna dan simbol ragam hias memiliki tujuan atau filosofi tersendiri. Ragam hias Indonesia sangat mempengaruhi beberapa hal misalkan binatang atau tumbuhan endemik yang ada pada daerah tersebut
Tradisi yang biasa mereka rawat, atau bahkan faktor geografis juga sangat memengaruhi ragam hias yang ada pada masyarakat tersebut.
Tujuan Ragam Hias
Membuat Ragam hias tentu memiliki banyak tujuan, pertama adalah memperindah suatu karya seni, misalkan saja kita membuat sarung maka akan lebih indah manakala sarung tersebut ada hiasannya.
Sebuah batik tidak akan menjadi batik ketika kain tersebut tidak ada hiasannya, mungkin saja hanya menjadi kain katun polos, tapi ketika memberikannya hiasan berbentuk daun atau berbentuk burung melalui teknik batik, maka kain tersebut menjadi kain batik.
Jadi tujuan ragam hias adalah menambah keindahan atau estetika dari sebuah karya seni, terutama karya seni terapan.
Kedua ragam hias ini berfungsi sebagai pengisi ruag kosong atau memberikan kesan indah pada tempat atau media yang kosong, dengan memberikan corak atau motif atau mungkin ragam hias maka kesan kosong atau hampa pada suatu media itu akan tertutupi, sehingga media yang tadinya kosong akan terlihat lebih baik dan lebih memiliki daya tarik.
Terakhir, tujuan ragam hias adalah memberikan nilai tambah dari suatu bentuk, bisa membayagkannya suatu ragam hias dapat berbeda harganya hanya karena ragam hias yang melekat pada bentuk tersebut.
Misalkan saja batik tulis dan batik cetak akan berbeda harganya karena batik tulis digambarkan langsung dan pembuatannya lebih lama dibandingkan dengan kain batik cetak, termasuk nilai seninya yang berbeda. Harga jual dari suatu media yang diberikan ragam hias dengan tingkat kesulitan pembuatan yang rumit akan menambah nilai jual suatu benda yang terkesan polos tanpa ragam hias.
Jadi dapat kita katakan bahwa tujuan dari ragam hias dibuat itu selain mengisi ruang flat atau ruang kosong dari suatu benda juga memberikan tampilan karya seni yang lebih indah termasuk mendongkrak nilai jual suatu media yang diberikan berbagai motif dan ragam hias.
Manfaat Ragam Hias
Tentu saja ragam hias yang disematkan pada media-media tertentu itu sangat bermanfaat bukan saja dari segi visual tapi ada beberapa ragam hias berpengaruh kuat secara psikologi, bahkan dari beberapa jurnal mengatakan bahwa orang-orang dulu yang menggambar atau membuat ragam hias untuk media tertentu itu melakukan ritual-ritual tertentu, sehingga karya yang mereka hasilkan sangat indah dan artisitik dan tidak sedikit yang terkadang orang-orang mengganggap memiliki nilai ‘magis.’
Ragam hias yang dihasilkan juga tidak sedikit yang memberikan manfaat keadilan, kesadaran akan alam, kesadaran akan ciptaan Tuhan dan lain sebagainya, saya ingin mengatakan bahwa ada suatu daerah dimana mereka membuat ragam hias itu tidak sematamata mengejar nilai esetetika, tapi mereka juga menorehkan pesan-pesan luhur dari ragam hias yang mereka buat.
Ragam hias yang dibuat oleh leluhur di Daerah suku dayak atau Suku Toraja atau di daerah Pedalaman Papua akan memberikan kesan tersendiri selain memang keindahannya yang etnik tapi makna yang terkandung didalamnya sangat mendalam, itulah sebabnya ada ragam hias tertentu tidak dapat diterapkan pada sembarang media, karena buat mereka ada isitilah ‘pamali’ untuk menggunkan ragam hias tersebut, namun apapun yang hadir atau dibuat oleh masyarakat, salayaknya kita apresiasi dan memberikan dukungan, termasuk membeli karya mereka tanpa harus meminta discount yang berlebihan, dengan membeli karya tradisional masyarakt kita juga menjaga marwah seni rupa dan memberikan rasa hormat dari pembuatnya.
Tinggalkan Balasan