SMART Goals Gen Z: Menyusun Target Lebih Greget #part1

Bagikan ke
SMART Goals Gen Z: Menyusun Target Lebih Greget

SMART Goals Gen Z menjadi bagian penting Menetapkan tujuan. Akan menjadi hal utama dan terpenting dalam pengelolaan waktu untuk Gen Z. Sehingga pencapaian dari rencana yang kamu buat dapat lebih efektif dan lebih greget.

Tanpa tujuan yang jelas maka kita akan terombang-ambing oleh tugas dan tanggungjawab yang harus kita selesaikan. Untuk memastikan bahwa tujuan yang kamu inginkan. Benar-benar membantu kamu ngelola waktu dan mencapai hasil yang kamu inginkan maka perlu menetapkan tujuan itu.

Adapun tujuan yang saya maksudkan untuk Gen Z. Yang saat ini menjadi penerus dari generasi sebelumnya adalah Specifik, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound. Atau yang lebih di kenal sebagai SMART

Baca juga : Makna Filosofis “QURBAN” untuk Gen Z

Spesifik

Spesifik adalah kemampuan mebuat tujuan dengan lebih rinci

Bagian pertama yang kamu harus ketahui sebagai Gen Z dari SMART Goals. Adalah harus ngerti pada dirimu bahwa tujuan yang tersusun itu harus spesifik.

Maksud dari Spesifik adalah sesuatu yang kamu tentukan secara rinci dan detil. Misalkan apa yang ingin kamu capai, trus mengapa itu penting untuk kamu capai. Kira-kira siapa yang layak terlibat untuk mencapai tujuan itu. Kapan kamu harus memulainya dan di mana hal tersebut akan terjadi.

Kok ribet gitu ya..malah terlalu banyak yang di tanyakan? Nah namanya juga spesifik, jadi memang harus detil, kalau general berarti yang umum-umum saja.

Intinya harus rinci semuanya, nggak boleh ngambang dan harus jelas. Biar tujuan yang kamu tentukan itu secara operasional mudah menjalankannya dan terukur untuk mencapainya.

Contoh sederhana, kamu menetapkan tujuan “untuk meningkatkan produktivitas” ini kan sangat umum.

Mendingan kamu tentukan tujuan itu lebih spesifik. Misalkan “saya harus ngerjain tugas itu setiap hari jumat dan kelar sebelum saya menunaikan sholat jumat” nah itu yang di maksud dengan tujuan yang spesifik.

Jika kamu mampu membuat tujuan-tujuan secara spesifik maka hal itu akan mengurangi ambigiutas dan akan lebih mudah untuk kamu capai.

Jika tujuan nggak spesifik atau terlalu umum hal itu akan membuat kamu juga mengambil langkah-langkah untuk mencapainya tidak pasti dan tidak terukur.

Pada bagian berikut ini, SMART Goals Gen Z, kamu akan mengerti bagaimana jika tujuan yang kamu buat itu spesifik, kemudian bagaimana mengimplementasikannya. Pada akhirnya kamu akan mengerti dampak positif yang kamu rasakan ketika memiliki arahan yang jelas dalam mencapai tujuan.

Bagaimana menetapkan tujuan spesifik?

Jadi menetapkan tujuan yang lebih spesifik itu, bukan hanya persoalan nambah atau nulis tujuan tersebut secara detil, bukan itu itu saja!.

SMART Goals Gen Z, Spesifik itu juga mengartikan bahwa apa yang kamu ingin capai itu realistis dan relevan dengan apa yang ingin kamu capai. Gampangnya gini, kamu dapat mengikuti langkah berikut ini biar tujuan yang kamu maksudkan itu lebih spesifik.

1. Jelaskan Apa yang kamu ingin capai

    Jadi kamu dapat memulainya dengan mendefenisikan apa saja tujuan yang kamu ingin capai itu secara konkret, tapi jangan halu, Pertanyaannya apa yang sebenarnya kamu ingin capai?

    Untuk defenisi ini, tetap berpatokan bahwa apa yang ingin kamu capai itu terukur dan dapat dievaluasi secara mudah. Misalkan tujuan yang kamu buat “Saya ingin meningkatkan keterampilan”.

    Ok, itu memang baik, tapi pertanyaannya keterampilan apa? Jadi tujuan itu kamu buat harus jelas, maka kamu dapat tuliskan begini:

    “Saya ingin mengingkatkan keterampilan berbicara di depan umum dengan cara latihan pada kursus komunikasi serta menonton video tiktok dan youtube tentang gaya komunikasi selama dua bulan kedepannya”

    Nah, penentuan tujuan tersebut lebih terukur dan kamu sendiri akan mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk melakukannya dan bagaimana pencapaiannya.

    2. Kamu tentukan apa tolak ukur keberhasilannya

      Misalkan pada contoh di atas tentang belajar berkomunikasi yang baik, maka kamu menentukan ukuran keberhasilan dari komunkasi yang kamu pelajari.

      Ketika kamu berbicara di depan umum terlihat agak kaku dan nggak lancar, semua yang ingin kamu sampaikan dapat kamu utarakan dengan lancar.

      Misalkan lagi, ketika kamu ingin menurunkan berat badan maka, target yang kamu tentukan adalah ukuran berat badan ideal yang kamu harapkan.

      Jika tolak ukur keberhasilannya dapat kamu tentukan lebih awal, maka kamu akan mudah mengukur tujuan yang telah kamu capai.

      3. Catat siapa saja yang terlibat

        Pencapaian tujuan secara maksimal tidak mungkin kamu laukan sendirian, kamu membutuhkan orang lain untuk membantu. Maka perlu di catat siapa saja yang mampu terlibat unuk mencapai tujuan tersebut.

        Apakah kamu butuh tim kelompok yang memang profesional membantu kamu, atau hanya individu lainnya yang secara pribadi kamu anggap mampu untuk membantu tujuan yang ingin kamu raih.

        Contoh sederhana, kamu membutuhkan tim marketing dan tim promosi yang handal untuk meningkatkan omset penjualan dari bisnis yang kamu kelola secara online sebesar 30% dalam tiga bulan kedepannya.

        Orang-orang yang kamu anggap mampu membantu tujuan yang ingin kamu capai itu harus kamu tulis secara jelas dan kamu rancang denga efektif dan realistis.

        4. Tentukan batas waktu

          Sebuah tujuan yang spesifik itu harus ada batas deadlinenya. Hal ini untuk memberikan rasa urgensinya dan membantu kamu untuk lebih fokus pada pencapaian tujuan yang kamu buat.

          Dengan menentukan waktu, entah itu dalam skala jam, hari, minggu atau bulan akan memberikan target yang jelas. Kamu nggak boleh membiarkan tujuan yang kamu ingin raih itu berlarut-larut tanpa ada waktu yang kamu tentukan.

          Semakin jelas waktu yang kamu tuliskan dalam tujuan yang ingin kamu capai, maka akan mudah juga kamu susun strategi pencapaiannya.

          5. Identifikasi sumber daya yang diperlukan

            Selain orang atau tim yang dapat membantu tujuan yang ingin kamu capai, kamu juga dapat menentukan sumber daya apa yang harus dimiliki dalam pencapaian tujuan tersebut.

            Bagaimana dengan dukungan finansial, sarana dan prasarana atau dukungan media lainnya yang ada kaitannya dengan pencapaian tujuan tersbut.

            Terukur (Measurable)

            ‘Measurable’ (terukur), ini memastikan bahwa tujuan yang kamu buat itu terukur pencapaian maupun kegagalannya

            Komponen kedua dari SMART adalah ‘Measurable’ (terukur), ini memastikan bahwa tujuan yang kamu buat itu terukur pencapaian maupun kegagalannya.

            Karena harus terukur maka dalam penetapannya juga memiliki standar yang dapat di ukur, misalkan berapa jumlahnya, berapa hari, atau hitungan waktu dan lain sebagainya.

            Tujuan yang terukur ini berguna untuk melacak dan mengetahui sampai kapan dan di mana tujuan yang kamu buat itu telah dijalankan atau yang sudah tercapai.

            Misalnya tujuan yang kamu tetapkan adalah “meningkatkan penjualan” maka kamu harus menetapkan matrik yang jelas, seperti “Peningkatan jumlah penjualan pada bulan ini sebesar 20% dan untuk bulan depannya sebesar 30%. Artinya ada peningkakatan setiap bulannya sebesar 10%.

            Hal ini bertujuan memberikan informasi tentang keberadaan penjualan yng telah berjalan dan target untuk berikutnya, jika ada yang meleset maka kamu dapat melakukan penyesuaian.

            Manakala tujuan dapat terukur dengan jelas, maka kamu memiliki cara yang konkrit untuk menilai dan mengevaluasi keberhasilan yang kamu capai.

            Menetapkan indikator yang jelas

            Agar kamu mudah membuat tujuan yang terukur maka pentig kiranya kamu menyusun indikator yag melekat pada kinerja yang yang kamu tetapkan untuk mencapai tujuan.

            Berikut adalah cara kamu menentukan indikator-indkator yang melekat pada tujuan yang kamu buat.

            • Indentifikasi hasil yang kamu inginkan

            Kamu harus nentuin bagian akhir dari tujuan yang kamu pengen capai dalam kurun waktu tertentu. Misalnya tujuan akhirnya adalah “meningkatkan produktivitas” maka indikator-indikator apa saja yang memungkinkan kamu capai agar kamu mampu menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih cepat.

            Jadi jika dulunya kamu mampu ngerjain hanya satu tugas dalam sehari, maka untuk lebih meningkatkan produktivitas maka tujuan yang kamu tuliskan adalah ngerjain lebih banyak, misalnya tiga pekerjaan yang selesaikan dalam sehari.

            • Target pencapaian dapat diukur

            Jika kamu sudah mengetahui indikator hasil yang kamu inginkan. Maka selanjutnya kamu dapat menentukan ukuran yang digunakan untuk mengukur kemajuan tersebut.

            Target dapat kamu tetapkan dalam ukuran kuantitas (contohnya jumlah tugas, jumlah hari). Ukuran Kualitas (misalkan tingkat kepuasan pelanggan)

            • Tetapkan Target yang realistis

            Menerapkan tujuan yang paling penting buat kamu adalah realistis dan nggak ngayal. Misalkan kamu mampu menigkatkan penjualan sebanyak 10% dalam enam bulan kedepannya.

            Menurut itung-itungan kamu udah mampu mencapai target tersebut, dengan berbagai pertimbangan dan pengalaman selama kamu menjalankan bisnis itu.

            Tapi jangan tiba-tiba kamu menetapkan target penjualan 30% dalam bulan ini, padahal kamu udah mempertimbangkan beberapa hal bahwa hal tersebut tidak mungkin kamu capai.

            Itu namanya kamu akan memberatkan dirimu sendiri, akbatnya kamu tidak mampu memenuhinya sehingga membaut kamu stress kao nggak bisa sampai kesana.

            Bersambung


            Pengulas: Baso Marannu, owner pengembang RAHASIA  (ragamhiasindonesia) saat ini sebagai peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban – BRIN