Perbedaan motif dan ragam hias dalam elemen seni rupa memang menarik untuk diperbincangkan karena kita yang tidak berkecimpung dengan seni agak kesulitan membedakannya.
Kita mendengarkan ada yang mengatakan “waow keren dan rumit juga yang motifnya” padahal maksudnya ragam hias.
Ada juga yang mengungkapkan “bagus juga nih ragam hias gambar gajahnya” padahal maksudnya motif, bukan ragam hias, kerena menunjuk pada satu obyek atau elemen.
Semoga kita bisa memahami sedikit perbedaan antara motif dan ragam hias kan!
Kebingungan atau kesalahan menempatkan motif dan ragam hias ini wajar saja, karena penggunaannya hampir sama saja.

Ragam Hias
Istilah “ragam hias” berasal dari bahasa Indonesia, berarti “ragam” sama dengan variasi atau jenis yang berbeda-beda, dan “hias” merujuk pada dekorasi atau ornamen.
ragam hias (RH) mengacu pada elemen-elemen dekoratif yang diatur secara teratur atau berulang-ulang yang akan membentuk pola atau tampilan dekoratif, dapat pula mengartikannya mempercantik atau memperelok sesuatu benda.
Elemen tersebut dapat berupa garis, bentuk geometris, atau unsur-unsur organik yang ada dengan pola tertentu. Ragam hias biasanya memiliki ciri khas budaya atau tradisi tertentu.
Baca Juga: Hewan Mitologi Indonesia: Inspirasi Ragam Hias Kontemporer
Motif
Menurut Kamus Mode Indonesia, jika berhubungan dengan kain, maka motif adalah corak atau gambar pada kain agar tampil menarik (Irma Hadisurya, dkk, 2011).
Kata motif berasal dari bahasa Francis atau dalam bahasa Italia yakni Motto yang berarti ucapan atau kata-kata
Motif juga berarti desain yang dibuat dari bagian-bagian bentuk, berbagai macam garis atau elemen-elemen yang terkadang begitu kuat memengaruhinya (Heru Suhersono, 2011).
Dalam konteks seni dan desain, “motif” mengacu pada elemen visual yang diulang secara teratur untuk membentuk pola atau tampilan dekoratif
Seiring waktu, konsep motif berkembang untuk mencakup berbagai bentuk seni dan desain, termasuk seni lukis, seni rupa terapan, desain interior
5 Perbedaan Motif dan ragam Hias
Pertama motif merupakan elemen dasar atau pola visual utama sedangkan RH merupakan pengembangan dari motif yang telah dirangkai dalam komposisi tertentu untuk menghias suatu objek secara kompleks
Kedua motif lebih sederhana dan bersifat tunggal, sedangkan RH lebih kompleks karena terdiri dari beberapa motif yang menggabungkan pola menjadi harmonis.
Ketiga secara fungsi motif sebagai elemen dasar atau inspirasi sedangkan RH sebagai dekorasi untuk memperindah objek seni terapan
Keempat dari secara penggunaannya motif bisa berdiri sendiri (tunggal) sedangkan RH selalu terdiri dari kumpulan motif yang pengaturannya dengan prinsip tertentu
Terakhir dari segi skala dan ruang lingkup motif berfokus pada elemen kecil atau detail yang spesifik.
sedangkan RH melibatkan keseluruhan desain pada suatu karya atau permukaan benda.
Berikut contoh ragam hias motif (gambar semuanya dari koleksi Pinterest yang sudah diolah).
Ragam Hias Motif Geometris

Ragam hias motif geometris adalah suatu tipe yang mencakup elemen visual yang terdiri dari bentuk-bentuk geometris, seperti garis lurus, lingkaran, segitiga, persegi, atau kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.
- Motif geometris umumnya diatur dalam pola berulang yang teratur dan simetris, menciptakan kesan visual yang terorganisir dan seringkali berkesan abstrak.
- Motif geometris seringkali digunakan dalam berbagai bentuk seni, kerajinan, dan desain, baik pada tekstil, keramik, arsitektur, dan media lainnya.
- Penggunaan motif geometris dapat memberikan tampilan yang estetis, bersih, serta memberikan kesan modern atau kontemporer.
Dalam ragam hias motif geometris, garis dan bentuk-bentuk geometris dapat diatur dalam berbagai cara untuk menciptakan pola yang beragam, mulai dari pola sederhana hingga yang lebih rumit dan terperinci.
Meskipun motif geometris bersifat abstrak, banyak ragam hias motif geometris yang memiliki nilai budaya dan simbolisme tertentu, terutama dalam konteks budaya-budaya tradisional di seluruh dunia
Organis

Ragam hias motif organik adalah suatu bentuk ragam hias yang melibatkan elemen-elemen visual yang terinspirasi oleh bentuk-bentuk alami, seperti tanaman, bunga, daun, hewan, atau bentuk-bentuk organik lainnya.
- Motif organik cenderung memiliki karakteristik yang lebih lunak, kurva, dan alami bandingkan dengan motif geometris yang lebih terstruktur.
- Motif organik dalam ragam hias seringkali mencoba meniru atau menggambarkan elemen-elemen dari alam secara artistik.
- Elemen organik ini bisa terolah dengan berbagai cara untuk membentuk pola yang mengulang secara teratur. Pola ini bisa sederhana, seperti pola daun yang berulang, atau lebih kompleks.
Motif organik terdapat dalam berbagai karya seni, kerajinan, dan desain. Beberapa budaya memiliki motif-motif organik khas yang mencerminkan lingkungan alami dan nilai-nilai budayanya.
Motif organik seringkali memberikan nuansa alami, lembut, dan estetika yang mendekati alam, yang dapat memberikan daya tarik visual yang khas dalam berbagai konteks artistik.
Realis

Ragam hias (RH) motif realis adalah jenis ragam hias yang berdasarkan pada pendekatan yang lebih mendekati penggambaran nyata atau realitas.
- Dalam ragam hias ini, elemen-elemen visual cenderung menggambarkan objek-objek atau hal-hal dalam dunia nyata dengan tingkat detail dan akurasi yang tinggi.
- Motif realis dapat mencakup gambaran hewan, manusia, objek-objek sehari-hari, atau alam dengan cara yang menyerupai tampilan sebenarnya.
- Motif realis dalam ragam hias sering melibatkan teknik-teknik yang cermat dan teliti, seperti ilustrasi yang presisi, pemilihan warna yang akurat, dan penanganan detil yang hati-hati.
Motif realis dalam berbagai jenis seni dan kerajinan, termasuk lukisan, gambar, ukiran, dan dekorasi lainnya.
Motif-motif ini sering kali memerlukan keterampilan teknis yang tinggi untuk mereproduksi objek-objek dengan realisme yang tinggi.
Dekoratif

Motif dekoratif sering kali memiliki karakteristik yang berfokus pada elemen-elemen visual yang indah, menggugah mata, dan menambah nilai estetika suatu objek tanpa perlu menceritakan cerita atau menggambarkan objek nyata secara akurat.
- Motif dekoratif dapat bervariasi dari bentuk-bentuk geometris hingga bentuk-bentuk organik yang lebih alami.
- Pengaturan Elemen seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur dalam pola yang kreatif dan menarik, menciptakan kesan yang menawan dan menggugah imajinasi.
- Penggunaan motif dekoratif dalam berbagai bentuk seni dan desain, termasuk seni lukis, kerajinan, desain tekstil, arsitektur, dan banyak lagi.
- Motif dekoratif untuk mempercantik permukaan atau objek-objek dan memberikan sentuhan visual yang khas.
Penting untuk diingat bahwa motif dekoratif cenderung lebih fokus pada aspek estetika dan dekoratif daripada pesan simbolis atau representasi nyata.
Abstrak

Terakhir tentang abstrak, jenis motif ini lebih menekankan pada representasi visual yang bebas dan tidak terikat pada gambaran real atau objek konkret
Lebih mengutamakan ekpresi dari pembuatnya. Kekuatannya pada elemen visual seperti sapuan warna, garis, ukuran bentuk.
teksturnya yang tersusun dalam pola artistik dengan lebih mengutamakan ekspresi dan estetika
- Lebih ekspresif tapi bukan menggambarkan objek-objek yang dapat terindentifikasi dengan mudah, inilah menjadi ciri utama ragam hias motif abstrak.
- Selanjutnya kelompok ini menciptakan tampilan yang kompleks dan sarat akan makna meskipun tidak langsung menggambarkan objek-objek nyata.
- Kebebasan mengkomposisi elemen visual memungkinkan untuk mengekspresikan bentuk kontras, nilai harmoni, alunan ritme, dan komposisi yang menarik.
- Penggunaannya sering kali kita temukan dalam seni rupa modern maupun kontemporer, terutama elemen dekoratif dalam berbagai bidang, seperti kerajinan tekstil, keramik atau pahatan kayu.
Saat ini banyak karya-karya oleh pengrajin maupun seniman yang mnonjoolkan keabstrakannya walaun lebih minimalis
Kelebihan dari motif yang sati ini, implementasi pada berbagai bidang cenderung dapat menyesuaikan tanpa harus memaksakan karyanya.
Daftar bacaan
Nugraha, G. Seya. 2013.Kamus Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya: Sulita Jaya
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize.
Hadisurya, Irma, dkk. 2011. Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra