Mau Sukses Bisnis Kerajinan? Hindari 5 Kesalahan Fatal Ini

Mau Sukses di Bisnis Kerajinan? Hindari 5 Kesalahan Fatal Ini

Mau sukses bisnis kerajinan? (Jamaluddin et al., 2022) Kalau pertanyaan itu yang tersampaikan pastinya semua orang berkeinginan untuk sukses. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sampai mencapai kesuksesan tersebut?

Selanjutnya mengelola bisnis kerajinan bukan hanya tahu cara membuat kerajinan itu, bukan juga hanya terkait dengan kreativitas! Tapi harus juga memahami secara matang tentang strategi bisnis, cara memasarkan kerajinan, hingga pengelolaan keuangan.

Dalam perspektif pengetahuan tentang ekonomi dan kewirausahaan, usaha kerajinan sering kali berakar pada ekonomi kreatif. Tentunya lebih menekankan pada nilai tambah yang akarnya inovasi dan ide kreatif.

Beberapa pengrajin atau yang terjun di dunia bisnis kerajinan terkadang terjebak dalam kesalahan mendasar. Akhirnya bisnis yang mereka bangun stagnan atau bisa jadi mengalami kebangkrutan.

Kesalahan terbesar terjadi karena para pengusaha atau pengrajin tidak mengimplementasikan bisnis yang prosesnya mulai dengan perencanaan strategis (Kong et al., 2021). Lemah dalam menganalisis pasar kerajinan (termasuk pesaing). Serta minimnya pemahaman tentang perilaku konsumen.

Berikut ini ada 5 kesalahan yang umumnya para pengrajin atau pengusaha kurang perhatikan.

Baca juga: Teknik Pembuatan Ragam Hias: dari menenun hingga memahat

1.   Tidak memiliki identitas merek

Mau Sukses Bisnis Kerajinan. Pengelolaan bisnis modern saat ini, identitas mereka atau brand identity (Beverland et al., 2021). Menjadi ciri pembeda suatu produk dengan produk yang ada dipasaran atau bahkan dengan kompetitor.

Dari perspektif ilmu pemasaran, identitas merek berkaitan erat dengan logo, warna, typografi hingga narasi merek (brand storytelling). Identitas merek ini akan membentuk persepsi konsumen terhadap suatu merek (Murniyati & Sudrajat, 2019).

Umumnya kesalahan  pengrajin lakukan adalah hanya mengikuti tren pasar tanpa membangun menguatkan karakteristik unik yang menjadi bagian penting dari merek kerajinan. Atau Kerajinan yang memiliki kakrakter unik yang jarang dimiliki oleh kompetitor.

Itulah sebabnya maka produk yang dijual terkadang sulit diingat oleh pelanggan bahkan sangat rentan dengan pencurian ide hingga terjadi persaingan harga yang ketat dan bahkan tidak sehat.

Merek dari berbagai teori

Dalam perspektif ekonomi kreatif, produk kerajinan yang memiliki identitas merek yang kuat tidak hanya mampu bersaing dari aspek fungsional tetap juga pada aspek emosionalnya (Jannah & Ningsih, 2023). Konsumen akan memiliki keterikatan dengan cerita dan nilai yang ada pada merek tersebut.

Merek dari pandangan psikologi konsumen, menyebutkan bahwa merek yang memiliki identitas kuat cenderung lebih mudah membangun loyalitas pelanggan (Rifa’i, 2019). Konsumen akan cenderung memilih produk yang memberikan pengalaman emosional dan lebih memperlihatkan nilai pribadi mereka.

Dari sudut pandang manajemen bisnis (Ulber, 2015), identitas merek suatu produk kerajinan yang kuat akan berkontribusi positif terhadap nilai jangka panjang usaha kerajinan. Merek yang memiliki citra yang konsisten dan kuat akan mudah mendapatkan peluang yang lebih luas, bahkan ekspansi ke pasar global

2.   Kesalahan menentukan harga

Mau Sukses Bisnis Kerajina: jangan lakukan Kesalahan menentukan harga

Dalam dunia bisnis kerajinan, strategi menentukan harga (Purnamawati et al., 2018) (pricing strategi) sangat memegang peranan penting dalam menentukan keberlajutan dan profitabilitas usaha kerajinan.

Perspekstif ekonomi mikro, harga suatu produk harus mencerminkan keseimbangan atau biaya produksi kerajinan dengan daya beli konsumen.

Mau Sukses Bisnis Kerajinan. Kesalahan pengrajin dalam menentukan harga akan dapat berdampak pada persepsi nilai dari produk tersebut, Harga yang terlalu rendah mungkin akan memengaruhi biaya operasional. Sebaliknya harga yang terlalu tinggi membuat konsumen tidak mau membeli.

Pengaruh harga dari berbagai teori

Teori elastisitas permintaan dalam ilmu ekonomi menyebutkan bahwa harga yang lebih tinggi akan mengurangi jumlah permintaan. Kecuali produk kerajinan tersebut memiliki tingkat deferensiasi yang tinggi. Karena itu penentuan harga harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk persepsi konsumen.

Dalam teori ilmu pemasaran (Apriyani, 2022), penetapan harga harus selaras dengan strategi posisi merek, harga suatu kerajinan bukan hanya sekedar angka. Harga juga berfungsi sebagai indikator kualitas bagi pelanggan.

Asosiasi umum yang ada pada benak pelanggan, umumnya menyebutkan bahwa harga yang tinggi menunjukkan produk kualitas premium, sedangkan harga yang rendah asosiasinya cenderung pada kualitas kerajinan yang lebih rendah.

Untuk itu bisnis kerajinan, strategi yang dapat diterpakan dengan menambahkan elemen nilai lebih, seperti desain yang eksklusif, bahan baku yang berkualitas hingga kemasan yang premium. Hal ini akan meningkatkan persepsi konsumen terhadap produk kerajinan tersebut.

Dalam perspektif manajemen keuangan, penetapan harga yang sesuai dan tepat akan memengaruhi keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Pengusaha atau pengrajin  harus menghitung secara cermat seluruh komponen biaya mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi.

3.   Mengabaikan kualitas dan konsistensi

Mau Sukses Bisnis Kerajinan, pemenuhan kualitas dan konsistensi merupakan dua elemen krusial yang memiliki peran dalam membangun loyalitas pelanggan (Rifa’i, 2019) dan meningkatkan daya saing produk.

Dalam manajemen operasi, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh bahan baku kerajinan tersebut, tetap dalam proses produk yang efisien dan kualitas yang terstandarisasi secara ketat.

Kesalahan yang terkadang para pengrajin lakukan adalah mengorbankan kualitas demi mengejar kuantitas produksi.

Padahal, dalam teori Total Qualty Management (TQM), kualitas yang tinggi harus menjadi prioritas utama agar pelanggan merasa puas dan percaya terhadap produk kerajinan yang ditawarkan.

Jika hal tersebut dilanggar maka pelanggan akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan, akibatnya mereka akan berpindah pada produk kerajinan kompetitor yang mampu menyediakan produk yang berkualitas.

Kualitas dari berbagai perspektif

Dari sudut pandang psikologi konsumen, produk kerajinan yang fokus menerapkan kualitas dan konsistensi akan memengaruhi kepercayaan pelanggan.

Konsep customer Satisfaction dalam psikologi pemasaran memberikan penjelasan bahwa pelanggan yang puas akan melakukna pembelian ulang dan merekomendasikan pada orang lain, sebaliknya jika mereka tidak puas bukan saja berhenti membeli tapi memberikan ulasan yang negatif terhadap pelanggan lainnya.

Pandangan strategi bisnis dan keberlanjutan usaha, kualitas dan konsistensi semuanya berkaitan erat dengan kepercayaan pasar serta daya saing bisnis untuk jangka panjang.

Semakin baik kualitas dan mempertahankan konsistensi dari setiap kerajinan yang dipasarkan maka ada kemungkinan besar pelanggan akan tetap membeli produk kerajinan tersebut.

4.   Tidak memaksimalkan pemasaran online

Mau Sukses Bisnis Kerajinan. Pemasaran online saat ini bukan sekedar opsi pilihan yang bisa saja kita tinggalkan, melainkan model pemasaran yang harusnya menjadi kewajiban bagi usaha kerajinan tangan di Indonesia.

Dari perspektif ilmu pemasaran digital, menyebutkan bahwa pemasaran berbasis online memungkinkan pelaku usaha kerajinan tangan menjangkau lebih luas target pasar tanpa harus tergantung pada lokasi secara fisik.

Konsep digital marketing funnel menjelaskan bahwa pelanggan yang potensial (pelanggan loyal) biasanya akan melalui beberapa tahap, mulai dari kesadaran (awarness), kemudian ketertarikan (interest), pertimbangan (consideration) dan pada akhirnya akan melakukan pembelian (concersion)

Melihat sudut pandang teknlogi informasi dan perilaku konsumen, platorm media sosial seperti tiktok, instagram atau Facebook telah menjadi alat yang efektif dalam memasarkan produk-produk kreatif.

Algoritma media sosial rancangannya untuk memberikan tampilan konten yang sesuai kepada pengguna berdasarkan preferensi merek yang biasa tampil pada beranda media sosial yang mereka miliki.

Strategi pemasaran berbasis konten (content marketing) seperti penggunaan video, foto  yang berkualitas HD juga dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) pelanggan sekaligus memperkuat posisi merek.

5.    Kurangnya Inovasi dan Adaptasi

Kurangnya Inovasi dan Adaptasi

Selanjutnya dalam Dunia bisnis saat ini, apapun bisnisnya, inovasi dan adaptasi menjadi faktor kunci dalam mempertahankan daya saing dan keberlanjutan usaha.

Dari perspektif ilmu manajemen dan strategi bisnis, konsep dynamic capability menekankan bahwa perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar akan memiliki keunggulan kompetitif bandingannya dengan yang hanya mampu bertahan pada model bisnis tradisional.

Dari sudut pandang psikologi konsumen dan perilaku pasar, pelanggan cenderung mencari variasi dan produk yang memiliki nilai tambah bandingkan yang sudah ada sebelumnya. Konsep consumer novelty-seeking behavior menjelaskan bahwa banyak konsumen yang tertarik dengan sesuatu yang baru dan berbeda, terutama dalam industri kreatif seperti kerajinan tangan.

Dari perspektif teknologi dan ekonomi kreatif, inovasi tidak hanya terbatas pada desain produk, tetapi juga bisa mencakup cara produksi, distribusi, dan strategi pemasaran.

Penggunaan teknologi seperti desain berbasis komputer (computer-aided design), teknik produksi yang lebih efisien, serta pemasaran berbasis data dapat membantu bisnis untuk terus berkembang dan mengikuti perubahan pasar.

Bahan Bacaan:

Apriyani, I. (2022). Analisis Teori Pemasaran. Jurnal Pusdansi, 2(6).

Beverland, M. B., Eckhardt, G. M., Sands, S., & Shankar, A. (2021). How Brands Craft National Identity. Journal of Consumer Research, 48(4). https://doi.org/10.1093/jcr/ucaa062

Jamaluddin, J., Yamin, N. Y., Nurdin, J., Laupe, S., Pattawe, A., & Haris, N. (2022). Sustainability Kelompok Bisnis Kerajinan Kapuk Di Desa Dalaka Melalui Strategi Patronage. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 4(4). https://doi.org/10.36312/sasambo.v4i4.946

Jannah, E. L., & Ningsih, L. S. R. (2023). Pengaruh Emosional Branding dan Customer Relationship Terhadap Loyalitas Konsumen. BIMA : Journal of Business and Innovation Management, 6(1). https://doi.org/10.33752/bima.v6i1.5297

Kong, S. M., Muthuveloo, R., Chan, J. I. L., & Teoh, A. P. (2021). TopSteel: swimming sustainably in the blue metal ocean. Emerald Emerging Markets Case Studies, 11(2). https://doi.org/10.1108/EEMCS-09-2020-0328

Bacaan lainnya

Murniyati, & Sudrajat, A. (2019). PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND EXTENSIBILITY DAN REPURCHASE INTENTION MELALUI QUALITY PERSEPTION. Jurnal AKRAB JUARA, 4(2).

Ningtiyas, R., Pujiyanto, P., & Wibawa, M. (2020). Sebuah Perancangan Brand Identity Oina Craft sebagai Identitas Perusahaan Kriya di Kota Malang. MAVIS : Jurnal Desain Komunikasi Visual, 2(2). https://doi.org/10.32664/mavis.v2i2.512

Prasetiani, T. R., Astuti, S. P., & Sutrisno, C. R. (2020). PERENCANAAN BISNIS KERAJINAN PERCA BATIK UNTUK UMKM. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 34(1). https://doi.org/10.31941/jurnalpena.v34i1.997

Purnamawati, I. G. A., Yuniarta, G. A., & Diatmika, I. P. G. (2018). Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Cost Of Goods Sold untuk Menentukan Harga Jual Produk pada Usaha Tenun di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. International Journal of Community Service Learning, 2(1). https://doi.org/10.23887/ijcsl.v2i1.13682

Qurniawati, R. S. (2018). THEORITICAL REVIEW: TEORI PEMASARAN HIJAU. Among Makarti, 10(2). https://doi.org/10.52353/ama.v10i2.153

Rifa’i, K. (2019). KEPUASAN PELANGGAN (CUSTOMER SATISFACTION) ; Membangun Loyalitas Pelanggan. Zifatama Publisher.

Ulber, S. (2015). Asas- Asas Manajemen. In Asas-asas Manajemen (Issue 3).

Yawised, K., Apasrawirote, D., Chatrangsan, M., & Muneesawang, P. (2024). Turning digital technology to immersive marketing strategy: a strategic perspective on flexibility, agility and adaptability for businesses. In Journal of Entrepreneurship in Emerging Economies (Vol. 16, Issue 3). https://doi.org/10.1108/JEEE-06-2022-0169

2 Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *